Sunday, June 3, 2007

Kuliah Ukur Tanah Tentang Pengukuran Poligon

I. PENDAHULUAN

Polygon ialah serangkaian garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang terletak di permukaaan bumi. Prinsip kerja pengukuran polygon yaitu mencari sudut jurusan dan jarak dari gabungan beberapa garis yang bersama-sama membentuk kerangka dasar untuk keperluan pemetaan suatu daerah tertentu.

Macam-macam polygon :
1.
Polygon terbuka

Yaitu polygon yang titik awal dan titik akhirnya bukan merupakan satu titik yang sama.

Macamnya :

a. Polygon terbuka bebas ( tidak terikat )

b. Polygon terbuka terikat sebagian

1. Polygon terbuka terikat azimuth sebagian

b. Polygon tertutup terikat sebagian

1. Polygon tertutup terikat azimuth sebagian

2. Polygon tertutup terikat koordinat sebagian

c. Polygon tertutup terikat sempurna

1. Polygon tertutup terikat azimuth

U

2. Polygon tertutup terikat koordinat

I. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

  1. Pesawat Theodolith
  2. Statif
  3. Rambu ukur
  4. Payung
  5. Data board
  6. Patok
  7. Alat tulis
  8. Alat hitung

II. LANGKAH KERJA

  • Pengukuran Polygon Terbuka Bebas
  1. Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
  2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
  3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.
  4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah.
  5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka.
  6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam, kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
  7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk bacaan muka.
  8. Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat.
  9. Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya (bacaan biasa untuk bacaan muka).
  10. Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2.
  11. Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca dan catat sudut horisontalnya, baik bacan biasa maupun luar biasa. Bacaan ini merupakan bacaan belakang.
  12. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polygon berikutnya sampai P akhir.
  13. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
  14. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing titik.
  15. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
  • Pengukuran Polygon Tertutup
  1. Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
  2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
  3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.
  4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah.
  5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka.
  6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam, kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
  7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk bacaan muka.
  8. Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa. Bacaan ini merupakan bacaan belakang.
  9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polygon berikutnya hingga kembali ke titik P1.
  10. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
  11. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing titik.
  12. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.

III. LANGKAH PERHITUNGAN

a. Pengukuran Polygon Terbuka Bebas (Tidak Terikat)

1. Sudut Pengambilan (b)

b = sudut Hz (muka) – sudut Hz (blk)

2. Sudut Azimuth (a)

an = aawal + bn -180°

3. Koordinat

Dxn = dn . Sin an

Xn = X n-1 + Dxn

Dyn = dn . Cos an

Yn = Y n-1 + Dyn

b. Pengukuran Polygon Tertutup Bebas

1. Sudut Pengambilan (b)

b luar = Hz (muka) – Hz (blk)

b dalam = Hz (blk) – Hz (muka)

Syarat :

å b luar = ( n+2 ) . 180°

å b dalam = ( n+2 ) . 180°

Jika å b lapangan ¹ å b teori maka ada koreksi.

Adapun besar koreksi adalah :

å koreksi = å b teori - å b lapangan

Cara koreksi sudut ada 2, yaitu :

1. Metode Perataan

Kor. Db = å kor. b / n

2. Metode Bow Dieth

Kor. Db = ( b / å b ) . å kor. b atau

Kor. Db = ( d / å d ) . å kor. b

2. Sudut Azimuth (a)

an = aawal + bn -180°

bn adalah sudut pengambilan setelah koreksi

3. Koordinat

Dxn = dn . Sin an

Xn = X n-1 + Dxn

Dyn = dn . Cos an

Yn = Y n-1 + Dyn

Syarat :

a. å Dx (+) - å Dx (-) = 0

Jika ¹ 0, maka ada koreksi (å kor.Dx).

Koreksi (+) jika kesalahan (-)

Koreksi (-) jika kesalahan (+)

Cara koreksi ada 2, yaitu :

1. Metode Perataan

Kor. Dx = å kor. Dx / n , jumlah titik

2. Metode Bow Dieth

Kor. Dx = ( b / å b ) . å kor. x atau

Kor. Dx = ( d / å d ) . å kor. x

b. å Dy (+) - å Dy (-) = 0

Jika ¹ 0, maka ada koreksi (å kor.Dy).

Koreksi (+) jika kesalahan (-)

Koreksi (-) jika kesalahan (+)

Cara koreksi ada 2, yaitu :

3. Metode Perataan

Kor. Dy = å kor. Dy / n , jumlah titik

4. Metode Bow Dieth

Kor. Dy = ( b / å b ) . å kor. y atau

Kor. Dy = ( d / å d ) . å kor. y